Story Time #1 : Kania Diikutin Stranger?!?

February 09, 2016

Gak, ini bukan cerita horor kok. Ga selebay gambarnya sih.
Oke, aku kali ini mau cerita. Cerita ini bukanlah review maupun DIY, tapi ini curhat pengalaman yang pernah aku alami. Cerita ini semacam "10 menit lebih dekat dengan Kania" tapi versi tulisan. Kan kalo di youtube gitu juga ada tuh di mana si pemilik account bikin video series khusus dia curhat. Nah ini aku juga bikin tapi versi tulisan. Aku kasi bagian namanya "Story Time"
Sip, aku mulai cerita ya.
 
Di tahun 2015 ntah bulan apa aku lupa. Pokoknya suatu sore menjelang maghrib sekitar jam 5.45 PM..
Sebagai pelajar kelas 12 yang menginginkan masa depan cerah, aku pun mengikuti bimbel di GO *bukan promosi kok beneran*. Pulangnya itu jam 5.45 mau maghrib gitu deh. Aku mengeluarkan motor dari parkiran seperti biasa, lalu berjalan pulang ke rumah.
Nah pada saat aku melewati pasar Poncol, aku melihat ke samping kiri ada motor berhenti. Yang mengendarai motor itu seorang lelaki yang jika dikira-kira, usianya tidak beda jauh denganku. Ia memakai jaket hitam dan celana..entah itu celana jeans atau celana osis abu-abu. Dia juga mengenakan sepatu bertali, warnanya abu-abu atau biru tua gitu. (Wow pengamatan yang luar biasa)
Pas aku noleh liat dia, dia kebetulan liat aku juga. Aku terus jalan dengan kecepatan rendah, karena jalannya cukup ramai.

Aku iseng melihat ke spion, motor yang berhenti tadi udah mulai jalan begitu aku melewatinya. Oke semuanya terlihat normal bagiku. "Mungkin orang itu juga jalan biasa", begitu pikirku.
Setelah beberapa saat jalan, aku masih mengendarai motorku dengan kecepatan rendah, dan posisiku agak menepi.
Kalo orang normal sih bakal nyelip ya karena aku jalannya itu di pinggir dan mudah diselip.
Tapi orang ini tuh nggak nyelip. Dia tetep bertahan di belakangku dengan kecepatan rendah juga.
"Oke mungkin dia tidak suka ngebut", aku berpikir positif :v Aku sebut dia stranger biar gak kepanjangan ya.
Sampai di perempatan ada lampu merah, sebagai pengendara yang baik, aku berhenti dan  menyalakan sen ke kanan.karena aku mau belok kanan buat meneruskan perjalanan pulang langsung ke rumah.
Lanjut....
.
Aku melihat spion untuk memastikan si stranger ini masih di belakangku atau tidak.
Ternyata, si stranger ini tetap berhenti di belakangku. Dia nyalain sen ke kanan juga.
"Oke, mungkin emang aku nya yang parnoan aja berasa diikutin. Mungkin dia rumahnya searah" -Aku berpikir positif lagi.
Sebenernya agak parno sih aku berasa diikutin gitu. Creepy bok.
Setelah lampu hijau, aku belok ke kanan. Si stranger juga. Aku menjalankan kecepatan motorku lebih cepat, dengan harapan dia kehilangan jejak sehingga tidak mengikutiku.
DAN ternyata dia menambah kecepatannya juga, tapi nggak nyelip. Jadi dia tuh tetep di belakangku gitu, kayak ngawasin aku.

Aku mau mempersilakan dia untuk nyelip aku, barangkali dia mau nyelip kan. Jadi aku mengurangi kecepatan dan berjalan agak menepi biar dia bisa nyelip.
TAPI DIA NGGAK NYELIP, dia masih di belakangku. Padahal udah jelas-jelas ada ruang untuk nyelip. Dan aku juga nggak ngebut sama sekali. Mampus. "Fix ini aku diikutin"-begitu pikirku untuk yang ke-sekian kalinya.
Aku berjalan lagi seperti biasa, sambil sesekali melihat spion. Si stranger masih di belakangku. Sepanjang jalan tuh aku berkali-kali liat spion. Berkali-kali juga menepi untuk memberi ruang dia nyelip. Tapi tetep aja si stranger ini di belakangku mulu. Nggak nyelip.

Sampai akhirnya sudah mau mendekati jalan masuk perumahanku, aku menepi dan menyalakan sen belok kiri. Begitu aku mau belok masuk perumahan, si stranger ini mensejajarkan posisinya denganku. Ia membuka sedikit kaca helm nya dan menurunkan kecepatannya sembari menghadap ke saya.
"Mbak", begitu sapanya, sambil sedikit tersenyum. Sebuah sapaan yang pendek. Cuma gitu doang.
Aku yang bingung dan tidak tau itu siapa, hanya bisa menjawab "Eh iya". Sementara dia lanjut lurus terus. Syukurlah tidak diikutin sampai masuk perumahan.
Lalu aku masuk ke rumah dan mengingat-ingat siapa ya si stranger itu. Aku nggak pernah melihat dia di smansa. Siapakah dia sebenarnya? Mengapa dia tidak menyelip aku padahal aku sudah jelas-jelas memberi dia ruang untuk menyalip? Apakah dia mengenalku? Apakah aku mengenalnya? Lalu mengapa dia menyapaku? Apa dia salah orang? Kalau dia menyapaku dengan 'mbak', dia pasti lebih muda dariku. Dari mana dia tau aku? :/
Dari kejadian itu di tahun 2015 sampai sekarang udah ganti jadi 2016, sampai detik ini aku menulis post ini, aku masih tidak tau dia siapa. Tidak pernah melihatnya lagi. Padahal saya penasaran dia siapa :|
***
Oke guys jadi gitu doang ceritaku kali ini. Nantikan #Story Time part selanjutnya ya. Nanti aku mau ndongeng lagi kok. Beda cerita ya yang jelas. Terima kasih sudah membaca. Sampai jumpa di post selanjutnya. Bye bye :D

You Might Also Like

6 comments

  1. Kan cerita juga a nek kamu penguntit

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku bukan penguntit kk :)) Aku cuma orang nganggur yang lego jalan-jalan sebelum pulang :))

      Delete
  2. Replies
    1. Yha mau ngikutin gimana.. kan aku mau pulang wkwkwk legone dan ngikutin orang :v

      Delete
  3. Replies
    1. Wah creepy bgt deh ga kebayang >.< langsung cepet2 masuk rumah dan kunci pintu rumah kali haha

      Delete

Please leave a comment down below. Thank you♡

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

OTHER ARTICLES

Makeup and Skincare